Gudang Penyakit - Penyakit Campak (Rubeola) adalah suatu penyakit kulit yang dapat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata) dan ruam pada kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus.
Gejala Penyakit Campak
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa :
- Panas badan
- Nyeri tenggorokan
- Pilek Coryza
- Batuk
- Bercak Koplik
- Nyeri otot dan persendian
- Mata merah
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di permukaan kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala di atas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan kaki, sedangkan ruam di permukaan kulit wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai sekitar 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa menjadi kering dan segera menghilang.
Demam, kecapean, pilek, batuk dan mata yang radang dan kemerahan selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada permukaan dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari. Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit campak ini. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Maka dari itu harus berjaga-jaga.
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Terdapat juga vaksin MMRV, suatu kombinasi vaksin MMR dan vaksin cacar air (varicella). Dengan adanya kombinasi ini, maka tata laksana vaksinasi lebih sederhana, karena jumlah penyuntikan lebih sedikit dan lebih murah.[1] Tetapi untuk anak-anak berusia 2 tahun atau kurang, vaksin MMRV lebih memiliki efek samping dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah dalam satu hari.[2] Terjadi penambahan kejadian febrile seizures yang terjadi 7 hingga 10 hari setelah vaksinasi, penambahan kejadian demam ringan dan penambahan kejadian gatal-gatal seperti kena campak. Tetapi vaksinasi MMRV pada usia 4 sampai 6 tahun tidak ada bukti penambahan kejadian febrile seizure dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah.
Penularaan Virus Campak
Penularan virus dapat terjadi karena menghirup atau terkena percikan ludah penderita campak tersebut. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam pada permukaan kulit dan 4 hari setelah ruam kulit muncul.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, penyakit ini sangat cepat menular terutama pada anak-anak usia di bawah 5 tahun atau anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak atau sudah mengalami penyakit campak tersebut, maka seumur hidupnya biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Virus campak bisa bertahan di permukaan selama beberapa jam, akibatnya, virus ini bisa bertahan menempel pada benda-benda. Saat kita menyentuh benda yang sudah terkena percikan virus campak dari seseorang, lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut, kita bisa ikut terinfeksi juga.
Campak lebih sering menimpa anak-anak. Tapi pada dasarnya semua orang bisa terinfeksi virus ini, terutama yang belum pernah terkena campak atau yang belum mendapat vaksinasi campak.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:
- Bayi berumur lebih dari 1 tahun
- Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
- Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Pengobatan Penyakit Campak
Sistem kekebalan tubuh manusia secara alami akan melawan infeksi virus ini, tapi jika komplikasi terjadi atau infeksi campak menjadi sangat parah, mungkin diperlukan perawatan dan pengobatan campak di rumah sakit. Untuk mempercepat proses pengobatan atau pemulihan, terdapat beberapa hal yang bisa membantu, yaitu :
- Segera lah ke dokter terdekat
- Hindari tiupan angin atau udara
- Minumlah banyak air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
- Perbanyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masi sensitif terhadap cahaya.
- Minum obat penurun demam, dan obat pereda sakit serta nyeri sesuai anjuran dokter. Tapi jauhkan aspirin jika anak Anda masih di bawah usia 16 tahun.
Demikian definisi dan cara mengobati serta pencegahan penyakit campak, semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk Anda semua guna untuk hidup yang sehat.
Baca Juga : Definisi dan Cara Mengobati Penyakit Lupus
Referensi Saya : Berbagai Sumber
0 Response to "Definisi dan Cara Mengobati atau Mencegah Penyakit Campak"
Post a Comment